KARAKTERISTIK GEL HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR EKSTRAK LIMBAH KULIT NANAS DAN SERAI WANGI
Sari
Limbah kulit nanas mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan saponin serta mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Serai wangi juga memiliki komponen senyawa utama yang terdiri dari sitronellal, sitronellol, dan geraniol yang memiliki kemampuan aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifitasan serta memperoleh rasio terbaik limbah kulit nanas dengan campuran ekstrak serai wangi sebagai bahan aktif antibakteri pengganti alkohol dalam bentuk gel hand sanitizer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio ekstrak kulit nanas dan ekstrak serai wangi berpengaruh nyata terhadap karakteristik dan aktivitas antibakteri gel hand sanitizer yang dihasilkan. Perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah KNSW4 (ekstrak kulit nanas 75% : 25% ekstrak serai wangi) memberikan karakteristik fisikokimia gel hand sanitizer dengan nilai viskositas 333,10 cP, densitas 1,07 g/mL, homogenitas yang baik, pH 3,6, dan daya sebar 7,98 cm. Uji organoleptik menunjukkan hand sanitizer yang dihasilkan memiliki warna cokelat kekuningan, agak beraroma serai wangi, tekstur agak lengket dan secara keseluruhan agak disukai oleh panelis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi bagi masyarakat dalam pemanfaatan limbah kulit nanas dan serai wangi sebagai bahan baku gel hand sanitizer alami.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aznury, m., sofiah, dan r. p. sari. 2020. produk gel hand sanitizer berbahan dasar ekstrak cair daun sirih hijau (piper betle linn.) sebagai antiseptik gel hand sanitizer products made from liquid extract of green betel leaf (piper betle linn.) as an antiseptic. jurnal kinetika, 11(01), 27–35.
Dolok Saribu, B. E., dan K. Fitri. (2019). formulasi sediaan gel hand sanitizer kombinasi ekstrak etanol daun kemangi (ocimum basilicum l.) dan biji pepaya (carica papaya l.). jurnal dunia farmasi, 2(1), 50–58. https://doi.org/10.33085/jdf.v2i1.4396
Fathoni, D. S., fadhillah, I., dan Kaavessina, M. (2017). efektivitas ekstrak daun sirih sebagai bahan aktif antibakteri dalam gel hand sanitizer non-alkohol. equilibrium journal of chemical engineering, 3(1), 9. https://doi.org/10.20961/equilibrium.v3i1.43215
Fitriany, N. (2016). pembuatan gel antiseptik dari daun kemangi (ocimum basilicum l) dengan variasi konsentrasi hydroxypropyl methyl cellulose. in skripsi, politeknik negeri sriwijaya.
Maulana, M. R., N. D. ariningrum, B. A. D. Nurjanah, dan K. Harismah. (2020). uji stabilitas fisik hand sanitizer antiseptik berbasis daun stevia dan kulit nanas ( ananas comosus ( l .) merr .). seminar nasional pendidikan biologi dan saintek (snpbs) ke-v 2020, 391–397.
Rohmani, S., dan M. Kuncoro. (2019). uji stabilitas dan aktivitas gel handsanitizer ekstrak daun kemangi. journal of pharmaceutical science and clinical research, 4(1), 16–28. https://doi.org/10.20961/jpscr.v4i1.27212
Sambodo, D. K., dan L. E. Yani. (2020). Formulasi dan efektifitas sampo ekstrak buah pedada (sonneratia caseolaris l) sebagai antiketombe terhadap Candida albicans. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(1), 1–9. https://doi.org/10.33759/jrki.v2i1.62
Shu, M. (2013). Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Dengan Bahan Aktif Triklosan 0,5% Dan 1%. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1), 1–14.
Yannuarista, D., Rintania, S., dan Hilmi, M. (2020). Uji organoleptik dan efektivitas ekstrak jeruk nipis sebagai hand sanitizer alami. Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV). 6(1): 1127–1134.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.