OPTIMALISASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN ROTARY ALGAE BIOFILM REACTOR (RABR) DENGAN PENAMBAHAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DARI LIMBAH DAPUR
Sari
Limbah cair tahu yang dibuang secara langsung tanpa adanya pengolahan akan menyebabkan pencemaran, sehingga perlu adanya pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Salah satu proses yang dilakukan pada pengolahan limbah cair tahu adalah pengolahan secara biologis dengan memanfaatkan simbiosis mikroalga dan bakteri untuk menurunkan parameter pencemar menggunakan teknologi Rotary Algae Biofilm Reactor (RABR) dengan sistem biakan melekat (biofilm) dan tersuspensi. Mikroalga yang digunakan yaitu Chlorella sp. dan bakteri berasal dari mikroorganisme lokal (MOL) hasil fermentasi limbah dapur yang tidak dimanfaatkan dan mengandung mikroorganisme aerob dengan VSS (Volatile Suspended Solids) >3000 mg/l. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan penambahan MOL limbah dapur dengan kepadatan bakteri sebanyak 20 ml (VSS 3950 mg/L), 40 ml (VSS 4480 mg/L) dan 60 ml (VSS 5170 mg/L) serta waktu kontak 1, 3, dan 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penambahan MOL limbah dapur sebanyak 60 ml dengan VSS 5170 mg/L pada hari ke-5 didapatkan efisiensi penyisihan COD sebesar 88,89% dan NH3 sebesar 91% dengan total jumlah kepadatan sel tersuspensi dan melekat (biofilm) Chlorella sp. masing masing sebesar 2,39 x 106 sel/ml dan 2,47x 106 sel/ml.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Alimsyah, A., & Damayanti, A. (2013). Penggunaan Arang Tempurung Kelapa dan Eceng Gondok untuk Pengolahan Air Limbah Tahu dengan Variasi Konsentrasi. Jurnal Teknik POMITS, 2(1), 6–9.
Andiese, V. W. (2011). Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga Dengan Metode Kolam Oksidasi. Jurnal Infrastruktur, 1(2), 103–110.
Daliry, S., Hallajisani, A., Mohammadi Roshandeh, J., Nouri, H., & Golzary, A. (2017). Investigation of optimal condition for Chlorella vulgaris microalgae growth. Dalam Global Journal of Environmental Science and Management (Vol. 3, Nomor 2, hlm. 217–230). Iran Solid Waste Association.
Elystia, S., Susri Darsi, M., & Rezeki Muria, S. (2021). Analisis Penambahan Bakteri Azospirillum sp. Terhadap Kepadatan Sel Dan Kandungan Lipid Mikroalga Chlorella sp. Serta Penyisihan N Total Di Limbah Cair Tahu. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 13(2), 120–134.
Gerardi. (2003). The Microbiology of Anaerobic Digesters (M. H. Gerardi, Ed.; 1 ed., Vol. 1). New Jersey: John Wiley and Sons.
Hadi, R. A. (2019). Pemanfaatan Mol (Mikroorganisme Lokal) Dari Materi Yang Tersedia Di Sekitar Lingkungan. Jurnal Agrosience, 9(1), 93–104.
Hadiyanto, & Azim, M. (2012). Mikroalga Sumber Pangan dan Energi Masa Depan (Hadiyanto, Ed.; 1 ed., Vol. 1).
Jelizanur, Padil, & Muria, S. R. (2019). Kultivasi Mikroalga Menggunakan Media AF6 Pada Berbagai pH. Jom FTEKNIK, 6(2), 1–5.
Kawaroe, M., Prartono, T., Sunuddin, A., Sari, D. W., & Augustine, D. (2010). Potensi Mikroalga dan Pemanfaatanya Untuk Produksi Bio Bahan Bakar (D. S. Sardin, Ed.; 1 ed.). PT. Penerbit IPB Press.
Kholif, M. al, Pungut, Sugito, Sutrisno, J., & Sulistyo Dewi, W. (2020). Pengaruh Waktu Tinggal dan Media Tanam pada Constructed Wetland untuk Mengolah Air Limbah Industri Tahu. Jurnal Teknik Lingkungan, 5(2), 107–115.
Kiran, M. G., Pakshirajan, K., & Das, G. (2017). A new application of anaerobic rotating biological contactor reactor for heavy metal removal under sulfate reducing condition. Chemical Engineering Journal, 321, 67–75.
Nasution, F. H. M. (2022). Pengaruh Variasi Konsentrasi Limbah Cair Tahu Terhadap Penyisihan COD dan NH3 Menggunakan Rotary Algae Biofilm Reactor (RABR) [Skripsi]. Universitas Riau.
Noerdjito, D. R. (2019). Interaksi Mikroalga-Bakteri Dan Peranannya Dalam Produksi Senyawa Dalam Kultur Mikroalga. Jurnal Oseana, 44(2), 25–34.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah pada Lampiran XVIII tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Kedelai.
Rahadi, B., Wirosoedarmo, R., & Harera, A. (2018). Anaerobic-Aerobic System on Waste water Treatment of Tofu Industry to Reduce Level of BOD5, COD, and TSS. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 5(1), 17–26.
Restuhadi, F., Zalfiatri, Y., & Pringgondani, D. A. (2017). Pemanfaatan Simbiosis Mikroalga Chlorella.sp dan Starbact® untuk Menurunkan Kadar Polutan Limbah Cair Sagu. Jurnal Ilmu Lingkungan, 11(2), 140–153.
Saragih, L. R., Elystia, S., & Muria, S. R. (2019). Pengaruh Interaksi Mikroalga Chlorella sp. dan Bakteri Bioprisma terhadap Penurunan Kadar Nitrogen Total pada Medium Limbah Cair Tahu. JOM FTEKNIK, 6(2), 1–6.
Sayow, F., polii, B. V. J., Tilaar, W., & Augustine Deanne, K. (2020). Analisis Kandungan Limbah Industri Tahu Dan Tempe Rahayu di Kelurahan Uner Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. AGRI-SOSIOEKONOMI, 16(2), 245–252.
Sperling, M. von. (2007). Wastewater characteristics, treatment and disposal (Three, Vol. 1). Department of Sanitary and Environmental Engineering Federal University of Minas Geruis.
Sudaryati, N. L. G., Kasa, I. W., & Suyasa, I. wayan B. (2007). Pemanfaatan Sedimen Perairan Tercemar Sebagai Bahan Lumpur Aktif Dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu. Jurnal ECOTROPHIC, 3(1), 21–29.
Sumiyati, S. (2019). Pengolahan Air Limbah Domestik Menggunakan Kombinasi Reaktor Biofilm Anaerob-Aerob [Thesis]. Universitas Diponegoro.
Titiresmi. (2007). Penurunan Kadar COD Air Limbah Industri Permen Dengan Menggunakan Reaktor Lumpur Aktif. Jurnal Teknik Lingkungan, 8(2), 91–96.
Titiresmi. (2009). Proses Pembenihan dan Aklimatisasi Mikroorganisme Dari Limbah Pabrik Permen Untuk Lumpur Aktif. Jurnal Teknik Lingkungan, 5(2), 139–144.
Wang, J. H., Zhuang, L. L., Xu, X. Q., Deantes-Espinosa, V. M., Wang, X. X., & Hu, H. Y. (2018). Microalgal attachment and attached systems for biomass production and wastewater treatment. Dalam Renewable and Sustainable Energy Reviews (Vol. 92, hlm. 331–342). Elsevier Ltd.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.