PENGARUH PERLAKUAN BLANCHING DAN LEVEL DAYA PENGERINGAN MICROWAVE TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KACANG BOGOR (Vigna subterranea (L.) Verdcourt)
Sari
Kacang bogor merupakan tanaman kacang-kacangan yang memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan lemak yang cukup baik. Pengolahan yang dilakukan dengan baik dapat mempertahankan kandungan nutrisi dengan baik. Sebagian besar masyrakat mengkonsumsi kacang bogor dengan cara direbus atau sebagai campuran sayur. Salah satu cara pengolahan kacang bogor agar kandungan nutrisinya tidak banyak terbuang yaitu dengan proses pengeringan. Kacang bogor kering yang ditepungkan memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan kacang bogor rebus. Akan tetapi, pengolahan tepung kacang bogor memiliki kendala, salah satunya adalah lama pengeringan. Pengeringan kacang bogor dilakukan dengan menggunakan oven gelombang mikro agar waktu pengeringan lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses blansing dan daya oven gelombang mikro terhadap karakteristik tepung kacang bogor yang dihasilkan. Metode rancangan lingkungan yang dipilih adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor perlakukan pendahuluan (a) yang terdiri dari 2 level yakni: tanpa blansing dan dengan blansing dan faktor daya pengeringan oven gelombang mikro (b) yang terdiri dari tiga level, yakni: 50%, 70%, dan 100% dengan empat kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan blansing dan daya pengeringan oven gelombang mikro 50% selama 30 menit merupakan perlakukan terbaik. Karakteristik hasil perlakuan terbaik ini antara lain efisiensi pengeringan oven gelombang mikro tertinggi 98,66%; diameter rata-rata tepung terkecil 0,272 mm; nilai TCD tepung terendah 4,894; derajat kromatisitas tepung yellow (Y); kadar air tepung terendah 11,9% (bb); dan kadar abu tepung tertinggi 19,25%.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Brooker, D. B., F. W. Bakker-Arkema, and C. W. Hall. 1981. Drying Cereal Grains. Avi Publishing Company Inc. Westport. Connecticut.
Departemen Pertanian. 2006. Available at : http://www.puslit.bogor.net (diakses pada tanggal 12 April 2018)
Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah Muldjohardjo, M. Universitas Indonesia (UI Press). Jakarta.
Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Sumedang. 2007. Data Survey Pertanian Pengan Kabupaten Sumedang. Sumedang
Henderson, S. M. and R. L. Perry. 1976. Agricultural Process Engineering. 3rd ed. The AVI Publ. Co., Inc, Wesport, Connecticut, United State America.
Kingston, R. S. 1997. Solvent-Free Accelerated Organic Synthesis Using Microwaves. Pure Appl. Chem. Vol 73. Page 193–198.
Murthy, K. T. P, Harish A., Rashmi M., Blessy B. M., and Monisha J. 2014. Journal Effect Blanching and Microwave Power on Drying Behavior of Green Peas. Research adn Development Center, Departemen of Biotechnology, Sapathagiri Collage of Engineering, Bangalore-560057. India. Available at : http://www.isca.in(Diakses pada 24 November 2017)
Sahay, K.M., and K.K. Singh. 1994. Unit Operation of Agriculture Processing. Vikas Publishing Hause PVTLTD. New Delhi.
Titik, N. 2005. Kajian Pengaruh Proses Ekstruksi Terhadap Ekstrudat Campuran Ubi Jalar Merah dan Kacang Bogor [tesis]. Institut Pertanian Bogor.
Winarno, F.G., S. Fardiaz., dan D. Fardiaz, 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarno, F. G., 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.