PEMANFAATAN KAYU KALIANDRA DAN LIMBAH TEH SEBAGAI BAHAN BAKU BIOBRIKET
Sari
Keberadaan kayu kaliandra yang melimpah karena produktivitasnya yang tinggi tentunya perlu dimanfaatkan secara bijak dan baik. Produksi teh di Provinsi Jawa Barat yang juga tinggi menghasilkan limbah yang juga perlu diolah. Teknologi briquetting dirasa tepat untuk memaksimalkan karakteristik kayu kaliandra sebagai kayu energi dan juga limbah teh yang juga dapat dijadikan bioenergi. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dalam pembuatan serta pengujian mutu berdasarkan SNI dan juga dilakukan menggunakan pendekatan design thinking untuk mengetahui respon konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dengan komposisi kayu kaliandra 75% dan limbah teh 25% merupakan komposisi terbaik dari segi SNI. Hasil analisis mutu berdasarkan SNI menunjukkan bahwa 2 dari 5 sampel lulus SNI.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Badan Pusat Statistik. (2017). Statistik Teh Indonesia 2017. Subdirektorat Statistik Tanaman Perkebunan.
Brades, A. C, 2008. Pembuatan Briket Arang Dari Enceng Gondok (Eichorina crasipess Solm) Dengan Sagu Sebagai Pengikat.
Hendra, D., & Pari, G. (2000). Penyempurnaan Teknologi Pengolahan Arang.
Hendrati, R. L., & Hidayati, N. (2014). Budidaya Kaliandra (Calliandra calothyrsus) Untuk Bahan Baku Sumber Energi. IPB Press.
Siregar, A. R., Harahap, L. A., & Panggabean, S. (2015). Pemanfaatan Sekam Padi Dan Limbah Teh Sebagai Bahan Briket Arang Dengan Perekat Tetes Tebu. Rekayasa Pangan Dan Pertanian, 3(3), 396–402.
Suryani, A. (1986). Pengaruh Pengempaan dan Jenis Perekat dalam Pembuatan Arang Briket dari Tempurung Kelapa Sawit. Institut Teknologi Bogor.
Tampubolon, D. (2001). Pembuatan Briket Arang Kotoran Sapi Perah dengan Penambahan Tempurung Kelapa. Institut Pertanian Bogor.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.