MODIFIKASI IKLIM MIKRO DENGAN OTOMATISASI SISTEM IRIGASI TETES PADA TANAMAN SELEDRI (Apium Graveolens A)
Sari
Seledri atau Apium graveolens sudah sangat dikenal pemanfaatannya oleh masyarakat luas. Daun tanaman tersebut dikonsumsi sebagai lalapan dan penghias hidangan. Bijinya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyedap. Selain itu, ekstrak minyak seledri juga dapat digunakan sebagai obat.Penanaman seledri di areal lahan terbuka mengalami beberapa kendala diantaranya seledri merupakan varietas tanaman semusim yang sensitif terhadap kebutuhan air yang memiliki kondisi jenuh air dan kurang air. Pemberian air yang berlebihan atau kekurangan dapat membuat pertumbuhan tanaman seledri tidak optimal. Penerapan mikrokontroler pada sistem irigasi dapat memungkinkan dalam mengontrol pemberian air secara otomatis berdasarkan perintah yang diberikan. Selain masalah pemberian air, Perubahan iklim, suhu ekstrem, atau cuaca tidak stabil juga menjadi kendala tanaman seledri di lahan. Seledri lebih baik tumbuh pada suhu yang lebih sejuk, dan suhu ekstrem dapat mempengaruhi produksi tanaman. Pada lahan terbuka modifikasi iklim mikro dilakukan dengan memberikan mulsa sebagai penutup permukaan lahan sehingga mampu memberikan karakteristik yang berbeda terhadap unsur-unsur iklim mikro, yang meliputi, kelengasan tanah, suhu tanah, serta suhu dan kelembapan udara. Penelitian ini menunjukkan bahwa otomatisasi irigasi tetes dapat berfungsi dengan baik. Alat ini mampu membaca suhu udara (°C), kelembapan udara (%), dan suhu tanah (°C) menggunakan sensor SHT10 dan DS18b20. Data hasil pembacaan sensor dan kondisi servo berhasil disimpan secara real time oleh data logger RTC DS3231 dalam format file .csv. Semua data dan aktivitas alat dapat dimonitor melalui MQTT Dashboard. Kelengasan tanah tertinggi terdapat pada tanah dengan menggunakan mulsa jerami yaitu sebesar 32% pada pukul 18:4:9 sore hari, Suhu tanah tertinggi terjadi pada perlakuan tanpa mulsa pada pukul 12:00 di siang hari sebesar 33.5 oC, diikuti suhu tanah pada perlakuan mulsa plastik sebesar 32 oC dan suhu tanah pada perlakuan dengan mulsa jerami sebesar 29,6 oC. Suhu udara yang diperoleh pada penelitian adalah 25,93 ˚C dengan kelembapan 79,72 %. Dari hasil yang diperoleh di lapangan, seledri bisa tumbuh dengan optimal pada rentang suhu dan kelembapan tersebut.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Abdelmoneim, A. A., Khadra, R., Derardja, B., & Dragonetti, G. (2023). Internet of Things (IoT) for Soil Moisture Tensiometer Automation. Micromachines, 14(2). https://doi.org/10.3390/mi14020263
Anetasia, M., Afandi, A., Novpriansyah, H., Manik, K. E. S., & Cahyono, P. (2013). Perubahan Kadar Air Dan Suhu Tanah Akibat Pemberian Mulsa Organik Pada Pertanaman Nanas Pt Great Giant Pineapple Terbanggi Besar Lampung Tengah. Jurnal Agrotek Tropika, 1(2), 213–218. https://doi.org/10.23960/jat.v1i2.2022
Bunyamin, Z. (2010). Analisis Iklim Mikro Tanaman Jagung (Zea Mays.L) Pada Sistem Tanam Sisip. Balai Penelitian Tanaman Serealia, 1–8.
DFRobot. (2019). SKU:SEN0308. DFROBOT DRIVE THE FUTURE.
https://wiki.dfrobot.com/Waterproof_Capacitive_Soil_Moisture_Sensor_SK U_SEN0308, [Accessed; 11-Apr-2024].
Dinas Ketahanan Pangan - Mataram NTB. 2020. Dipublikasikan di Internet; https://diskapang.ntbprov.go.id/detailp ost/seledri-manfaat-dan-teknikbudidaya-organik-dalam-polybag
Effendi, M. R., & Narji, M. (2014). Penerapan Simulasi Alat Ukur Pendeteksi Kelembapan Tanah Menggunakan Perangkat Mikrokontroler Arduino Uno.
Jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma, 7(2). 21-34. https://doi.org/10.35968/jsi.v7i2.445
Iqbal, R., Raza, M. A. S., Valipour, M., Saleem, M. F., Zaheer, M. S., Ahmad, S., Toleikiene, M., Haider, I., Aslam, M. U., & Nazar, M. A. (2020). Potential agricultural and environmental benefits of mulches—a review. Bulletin of the National Research Centre, 44(1). https://doi.org/10.1186/s42269-020-00290-3
Komariah, I. Kengo, S. Masateru, T.A. John, dan Afandi. 2008.The influences of organik munches on soil moisture content and temperature. Jurnal of rainwater catchment system 14(1):1-8.
Pereira, G. P., Chaari, M. Z., & Daroge, F. (2023). IoT-Enabled Smart Drip Irrigation System Using ESP32. Internet of Things, 4(3), 221–243. https://doi.org/10.3390/iot4030012
Rizky Ahmad. (2017). Pengaruh Komposisi Media dan Jumlah Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman dan Produksi Tanaman Seledri (Apium Graviolens L). Jurnal Produksi Tanaman, Volume X.
Salman Ibnu Chaer, M., Abdullah, S. H., & Priyati, A. (2016). Aplikasi Mikrokontroler Arduino Pada Sistem Irigasi Tetes Untuk Tanaman Sawi. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian Dan Biosistem, 4(2), 1–11.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.