Pengaruh Temperatur Pengeringan serta Dimensi Biobriket Tempurung Kelapa terhadap Kualitas dan Kelayakan Ekonominya
Sari
Biobriket tempurung kelapa perlu dijamin kualitasnya serta ditentukan kelayakan ekonominya sesuai dengan standar agar dapat dipasarkan. Kualitas biobriket dapat ditentukan berdasarkan kadar air dan keretakan produk yang nilainya dipengaruhi oleh proses pengeringan. Adapun proses pengeringan dipengaruhi oleh beberapa faktor kondisi (proses) yang meliputi temperatur pengeringan dan dimensi biobriket yang dikeringkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur pengeringan dan dimensi biobriket tempurung kelapa terhadap karakteristik mekanik berupa keretakan dan kadar airnya serta untuk menentukan kelayakan ekonomi produk biobriket. Rancangan acak lengkap digunakan dalam penelitian ini dengan memperhatikan dua faktor pengaruh yang meliputi temperatur pengeringan (75ºC, 100ºC, 125ºC) dan dimensi biobriket C15 (25 mm x 25 mm × 15 mm) serta C25 (25 mm × 25 mm × 25 mm). Perbedaan temperatur pengeringan dan dimensi biobriket memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar air dan tingkat keretakan produk. Hasil analisis menunjukkan temperatur pengeringan dan dimensi biobriket yang menghasilkan tingkat kadar air dan keretakan memenuhi standar yaitu 75ºC untuk C15 dan 100ºC untuk C25. Pada analisis kelayakan ekonomi produksi biobriket tempurung kelapa menunjukkan usaha pada bidang ini dianggap layak atau memenuhi seluruh ketentuan yang ada.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Admaja, F. W. (2019). Analisa Pengaruh Campuran Buah Pinus Dan Tinja Kambing Dengan Perekat Tetes Tebu Terhadap Karakteristik Biobriket. Doctoral dissertation, Institut Teknologi Nasional Malang.
Amin, A. Z. (2017). Pengaruh variasi jumlah perekat tepung tapioka terhadap karakteristik briket arang tempurung kelapa. Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang.
ASTM D 440-86 R02. 2002. Standard Test Method of Drop Shatter Test for Coal. ASTM International.
Badan Standardisasi Nasional. 2000. Standar Nasional Briket arang kayu Indonesia 01-6235-2000. Dewan Standardisasi Nasional: Jakarta.
Denis, V. 2013. Production of Water-Resistant Briquettes from a Mixture of an Imported Bituminous Coal and a Turkish Lignite with Copolymer Binder. International Journal of Coal Preparation and Utilization. 33: 26-35.
Gandhi, B.A. (2009). Pengaruh Variasi Jumlah Campuran Perekat Terhadap Karakteristik Briket Arang Tongkol Jagung. Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang.
Giatman, M. Ekonomi Teknik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2006
Huriawati, F., Yuhanna, W. L., & Mayasari, T. (2016). Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Kualitas Serbuk Seresah Enhalus Acoroides Dari Pantai Tawang Pacitan. Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, 2(1), 35-43.
Kholiq, I. (2015). Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Energi Alternatif Sebagai Energi Terbarukan untuk Mendukung Subtitusi BBM. Jurnal Iptek, 19(2), 75-91.
Koto, Indra. dkk. 2019. Bioarang Organik Energi Alternatif. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Lukita, D. S. A., & Al-Faritsy, A. Z. (2020). Usulan Perbaikan Proses Produksi Briket Dengan Pendekatan Lean Six Sigma Studi Kasus Pada Cv Danagung. Jisi: Jurnal Integrasi Sistem Industri, 7(1), 13-20.
Lumintang, F.M., 2013. Analisis Pendapatan Petani Padi di Desa Teep Kecamatan Langowan Timur. Jurnal EMBA. 1 (3) : 991 – 998.
M. Giatman. 2017. Ekonomi Teknik. Jakarta. Rajawali Pers.
Manocha, Statish M. 2003. Porosus Carbon. Department of Materials Science, Standar Patel Universtiy, India. Sadhana, Vol. 28 (1 dan 2), pp 335-348
Nawawi, M. A. (2017). Pengaruh Temperatur Dan Lama Pengeringan Terhadap Karakteristik Briket Arang Tempurung Kelapa. Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang.
Ngatirah. 2019. Teknologi Penanganan Dan Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit. Yogyakarta: Instiper Press.
Shadewa, D., & Pratama, A. A. (2018). Pengaruh Komposisi Bahan Dasar Dan Variasi Jenis Perekat Terhadap Nilai Kalor, Kadar Air, Kadar Abu Pada Briket Campuran Sekam Padi Dan Tempurung Kelapa. Doctoral Dissertation, Universitas 17 Agustus 1945.
Siahaan S, Hutapea M, Hasibuan R. 2013. Penentuan kondisi optimum temperatur dan waktu karbonisasi pada pembuatan arang dari sekam padi. Jurnal Teknik Kimia USU. 1(2).
SNI 06-3730-1995. 1995. Standar Nasional Indonesia. Dewan Standarisasi Jakarta. Sekretariat Jenderal Kehutanan. Biro Perencanan. Jakarta
Suharto, B., & Sutanhaji, A. T. (2018). Uji Kualitas Briket Kotoran Sapi Pada Variasi Kadar Perekat Tapioka dan Temperatur Pengeringan. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 3(2), 39-44.
Sumangat, D. dan Broto, W. 2009. Kajian Teknis Dan Ekonomis Pengolahan Briket Bungkil Biji Jarak Pagar Sebagai Bahan Bakar Tungku. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. 5: 18-26.
Taufik, I., & Fenni, S. (2015). Efektivitas bentuk geometri dan berat briket bioarang dari bambu terhadap kualitas penyalaan dan laju pembakaran. Jurnal Teknik Kimia, 10(1), 8-12.
Wahyudin, Y., & Lesmana, D. (2016). Analisis kelayakan ekonomi pengembangan bisnis pemanfaatan kima secara berkelanjutan. Jurnal Mina Sains, 2(2), 53-62.
Yokoyama. S. 2008. The Asian Biomass Handbook. Japan: The Japan Institute of Energy.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.