PENGENDALIAN BANJIR KOTA PADANG MENGGUNAKAN METODE ZERO RUN OFF SYSTEM (STUDI KASUS DAS KURANJI)
Sari
Banjir pada umumnya terjadi akibat faktor alam seperti intensitas hujan yang tinggi dan kerusakan DAS akibat penggunaan lahan yang tidak menerapkan kaidah-kaidah konservasi. Kota Padang merupakan daerah rawan banjir di Provinsi Sumatera Barat, yang disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dengan durasi waktu yang lama. Pengendalian banjir tidak bisa terlepas dari pentingya pengelolaan DAS. Melalui penerapan metode Zero Run Off System (ZROS) yang dapat meminimalkan aliran permukaan (run-off) dan meningkatkan penyerapan air. Sumur resapan salah satu yang direkomendasikan pada bagian hilir DAS Kuranji. Jumlah sumur resapan yang dibutuhkan adalah sebanyak 12.244 unit untuk periode ulang curah hujan 2 tahun dan 16.864 unit untuk periode ulang curah hujan 50 tahun.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Asdak, C. 2014. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Berd, I. 2017. Kajian Morphometri Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Kuranji Terhadap Debit Banjir. Padang: Universitas Andalas.
[BPBD] Badan Penanggulangan Bencana Daerah. 2018. Tren Kejadian Bencana Kota Padang. Sumatera Barat: Padang.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan untuk Pekarangan. Jakarta.
Ekaputra, Eri Gas. 2014. Aplikasi Zero Run Off di Lahan Perkebunan Sawit Dalam Upaya Konservasi Sumber Daya Air. Padang: Universitas Andalas.
Kirpich, T.P. 1940. Time of Concentration of Small Agricultural Watersheed. Civil Engineering. 10(6), 362.
Kusnaedi. 2006. Sumur Resapan untuk Pemukiman Perkotaan dan Pedesaan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Uthami. F.R. Analisis Spasial Kemampuan Infiltrasi Tanah DAS Kuranji. [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian. Padang: Universitas Andalas.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.