Page Header

  • Home
  • About
  • Login
  • Register
  • Search
  • Current
  • Archives
  • Announcements
Home > Vol 22, No 2 (2018) > Widyasanti
Keywords DAS Air Dingin antioksidan antosianin arabika gayo bawang merah bengkoang biobriket cascara daging analog edible coating fermentasi gula isolat protein kedelai landsat 8 mesin pencacah pengembangan penyimpanan pulp rantai pasok remote sensing tepung labu kuning

PENGARUH PERBEDAAN LAMA EKSTRAKSI TEH PUTIH DENGAN MENGGUNAKAN METODE MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION (MAE)

Asri Widyasanti, Heri Aryadi, Dadan Rohdiana

Abstract

Teh putih merupakan teh yang diolah dari pucuk (peko) Camellia sinensis melalui proses pelayuan dan pengeringan. Proses pengolahan yang minim tersebut diduga menyebabkan kandungan polifenolnya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis teh lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama ekstraksi yang berbeda terhadap sifat fisikokimia ekstrak teh putih dengan menggunakan Microwave Assisted Extraction (MAE). Lama ekstraksi yang digunaka yaitu 2, 4, 6, dan 8 menit dengan level daya 70% (490 W). Metode yang digunakan adalah percobaan laboratorioum dengan analisis deskriptif. Parameter yang diuji dilakukan meliputi rendemen total, kadar sisa pelarut, bobot jenis, warna, dan kadar polifenol. Hasil penelitian menunjukan perbedaan lama ekstraksi pada proses ekstraksi mempengaruhi nilai rendemen ekstraksi dan mutu ekstrak dengan penggunaan lama ekstraksi 8 menit sebagai perlakuan terbaik dengan nilai rendemen total sebesar 29,14%; nilai rendemen filtrasi 65,79%; rendemen evaporasi sebesar 7,60%; bobot jenis ektrak sebesar 1,1028 dan kadar polifenol sebesar 63,60%. hasil menunjukan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan maserasi dengan rendemen total hasil maserasi 24,11%; nilai rendemen filtrasi 41,57%; rendemen evaporasi sebesar 4,45%; bobot jenis ekstrak sebesar 1,1008 dan kadar polifenol sebesar 48,35%. Dapat dilihat dari hasil penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh gelombang mikro pada sifat fisikokimia ekstrak teh putih yang menunjukan pengaruh terbesarnya terdapat pada penggunaan level daya 70% dan lama ekstraksi 8 menit.

 Keywords

ekstrak; lama ekstraksi; microwave assisted extraction; teh putih

 Full Text:

PDF

References

Calinescu, I., Ciuculescu, C., Popescu, M., Bajenaru, S., & Epure, G. 2001. Microwaves Assisted Extraction of Active Principles from Vegetal Material. Romanian International Conference on Chemistry and Chemical Engineering, 12, 1-6.

Gadkari, P. V., Balaraman, M. 2015. Catechins: Sources, Extraction and Encapsulation: A Riview. Food and Bioproducts Processing, 93: 122-138.

Handayani, D. 2013. Optimasi Ekstraksi Ampas Teh Hijau (Camellia Sinensis) Menggunakan Metode Microwave Assisted Extraction Untuk Menghasilkan Ekstrak Teh Hijau. Universitas Indonesia. Jakarta

Ho, Chi-Tang, Lin, Jen-Kun, Shahidi. 2009. Nutraceutical Science and Technology. CRC Press. New York.

Hutching, J. B. 1999. Food Color and Appearance 2nd ed. Maryland: Aspen Pub

Jain, T., Jain, V., Pandey, R., Vyas, A., & Shukla, S. S. (2009). Microwave Assisted Extraction for Phytoconstituents – An Overview. Asian Journal Research Chemistry, 1 (2), 19-25.

Lestari, T. Agnis, N., Mira, N. 2015. Penetapan Kadar Polifenol dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sintrong (Crassocephalum crepidiodes (Benth.) S. moore). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 13 (1): 107-112.

Mandal, V., Mohan, Y., & Hemalatha, S. (2007, January-May). Microwave Assisted Extraction – An Innovative and Promising Extraction Tool for Medicinal Plant Research. Pharmacognosy Reviews, 1 (1), pp. 7-18

Rohdiana, D. 2015, Teh: Proses, Karakteristik dan Komponen Fungsionalnya. Foodreview. Indonesia. 10 (8): 34 – 37

Shahidi, F., Naczk, M. 2004. Phenolics in Food and Nutraceuticals. CRC Press. Boca Raton

Sharief, D. 2006. Optimasi Proses Ekstraksi dan Pengeringan Semprot Pada Teh

Hijau Instan [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Siringo-ringo, M. P. 2006. Optimasi Ekstraksi Polifenol Teh Hijau Berdasarkan

Ukuran Butir, Nisbah Bahan Baku-Pelarut dan Waktu [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suyatma. 2009. Diagram Warna Hunter (Kajian Pustaka). Jurnal Penelitian Ilmiah Teknologi Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Suzuki, M., Sano, M., Yosidha, R., Degawa, M., Mitase, T and Yamamoto, M.M. 2003. Epimerization of Tea Catechin and O-Methylated Derivatives of (-)-Epigallocatechin-3- O-gallate: Relationship Between Epimerization and Chemical Structure. J. Agric. Food Chem. 51: 510-514

Zhen, Yong-su, Chen, Zong-mao, Cheng, Shu-jun, Chen, Miao-Ian. 2002. Tea Bioactivity and Therapeutic Potential. Taylor & Francis: London

DOI: https://doi.org/10.25077/jtpa.22.2.165-174.2018

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
User
Notifications
  • View
  • Subscribe
Language
Journal Content

Browse
  • By Issue
  • By Author
  • By Title
Font Size

Information
  • For Readers
  • For Authors
  • For Librarians

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.